Sabtu, 19 Juni 2010

Kritik dan Saran Untuk Tubes Tekom

KRITIK TENTANG TUGAS TEKOM
1.Waktu asistensi tugas kurang terkoordinasi. Saya bingung akan asistensi kapan karena kurang kejelasan masalah waktu.
2.Harusnya materi tugas besar diberikan di awal perkuliahan agar peserta didik memiliki bekal lebih mantap dalam pengerjaan tugas besar.
3.Waktu pengumpulan tubes terlalu cepat, saya kurang bisa mengantisipasi karena banyak tugas matkul lain yang deadline juga.
4.Tema harusnya lebih dispesifikan lagi, karena beberapa diantara mahasiswa yang bingung menentukan judul film, blog, dan poster yang dibuat karena cakupan tema terlalu luas.
SARAN UNTUK TUGAS TEKOM
1.Waktu pengumpulan tugas kalau bisa diberikan tenggang waktu tambahan terkait banyak tugas besar dari mata kuliah lain juga.
2.Kalau bisa penilaian tugas besar ini bisa dilakukan secara adil dan bijak, karena ada beberapa mahasiswa yang kurang berpartisipasi aktif dalam kelompok.
3.Untuk selanjutnya saya mengharapkan diberikannya penghargaan dan dukungan Ibu/Bapak Dosen pengampu terhadap tugas yang kami buat semaksimal mungkin ini.

Diary Penggarapan TUbes Tekom

Tema tugas tekom kelompok 6 kelas A adalah Green Infrastructure. Alasan kami menggunakan tema ini dikarenakan saat ini sedang gencar-genarnya bergaung kegiatan penghijauan dan cinta lingkungan. Selain dikarenakan oleh global warming, hal tersebut dillakukan untuk mengantisipasi masa depan. Begitu banyak hal yang berhubungan dengan tema ini. Karena cakupannya luas, dan berhubungan dengan lingkungan. Maka kami putuskan mengambil tema ini. Karena kami ingin menjadi greeneration yang meneruskan aksi saying bumi kita.

Dalam penggarapan tugas tekom ini, ada banyak tahapan yang dikerjakan. Selain menentukan tema, kami mendesain buku konsep. Yang terdiri dari konsep blog, film, dan poster. Dalam penggarapan uku konsep sendiri saya bertanggung jawab dalam penggarapan bab 2 yang isinya konsep poster, web, dan poster. Begitu banak kendala, karena setelah dibuat, konsep-konsep tersebut belum di setujui oleh dosen pengampu, terutama desain web dan poster.

Dalam penggarapan buku konsep tersebut, kami melakukan penyuntingan berkali-kali setelah diasistensi. Melelahkan berhubung bukan hanya tekom saja yang disuruh membuat tugas besar tapi juga geoling dan interpretasi ruang. Namun saya sudah berusaha semaksimal mungkin.

Setelah buku konsep selesai, kami beranjak dalam pembuatan poster, dalam hal ini saya menyumbangkan tenaga saya sekitar 15% dari desainnya. Sisanya dikerjakan oleh Ikfi dan Fenny. Untuk urusan poster ini kami mendesain berulang kali. Dalam poster tersebut keseluruhan mengambil konsep kartun buatan sendiri. Sasaran lebih ke anak-anak dan remaja berhubung permainan warna pastel yang kami gunakan dalam pewarnaan poster. Dan akhirnya pada penyuntingan ke-6 baru poster kami di ACC oleh Pak Mardwi, kami senang sekali loh.. hehe..

Setelah poster selesai, saya pun beranjak mengerjakan web. Saya bertanggung jawab penuh terhadap web kelompok. Muai dari pendaftaran, desain, dan penulisan isi blog saya lakukan seara bertahap. Kendalanya adalah mencari template yang tepat dan mengumpulkan blog anggota kelompok yang membutuhkan waktu lama. Sedangkan untuk isinya sendiri saya mungkin kurang bisa mengatur letaknya, tapi isi web ini sudah cukup lengkap saya kira.

Setelah web selesai beranjak ke film, kami mengambil judul film “mengejar impian di tengah hiruk pikuk kota”. Genre nya drama. Mungkin agak terlalu membosankan karena setting latar tempat yang kami gunakan hanya di 4 tempat yaitu, sawah, desa, kampus, dan taman kota. Di film ini saya berperan sebagai asisten sutradara dan penyedia perlengkapan. Sya pun ikut berakting sebagai IBU IMMA dosen Ojan di film yang kami garap ini. Karakter yang saya mainkan adalah serius dan galak. Lucu sih, walaupun muka aneh di kamera tapi tetep maju terus garap film nya. Kendalanya adalah menunggu sang actor raja datang yaitu “Karso”, ckck.. ngaret terus pokoknya. Selain itu kendala lainnya adalah adanya film yang tertumpuk hingga data hilang dan kami harus mengulang syuting beberapa scene juga. Masalah Dubbing dan Edit video kami kerjakan bersama-sama.

Jumat, 18 Juni 2010

Review Green Infrastructure

greenvalues.cnt.org
Green Infrastructure
Saat ini, begitu maraknya pembangunan di penjuru negeri menjadi pusat perhatian utama masyarakat, kerja pemerintah dianggap titik fatal keberhasilan pembangunan. Pembangunan tersebut merupakan suatu pembuktian bahwa negara kita berkembang baik secara fisik,ekonomi, structural, dan social. Namun apakah pembangunan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diharapkan? Apakah membuat masyarakat nyaman? Atau bahkan membuat masyrakat sengsara? Pertanyaan-pertanyaan ini yang terbesit di pikiran kita saat kita melihat pembangunan infrastruktur yang makin marak saat ini.
 Kebanyakan pengerjaan pembangunan tersebut menjadi ajang barter antara pejabat korup dengan para developer, hal ini dilakukan demi kepentingan masing-masing yang keduanya ingin meraup keuntungan sebesar-besarnya, namun perbuatan mereka ini tidak mempertimbangkan aspek social dan lingkungan masyarakat sekitar akhirnya kota yang awalnya asri dan hijau menjadi gersang ditumbuhi bangunan pencakar langit dimana-mana. Apakah ini yang kita harapkan? Jawabannya tentu tidak, karena yang diinginkan adalah kota berkembang yang tetap selaras dengan alamnya. Oleh karena itu peran penting tiap individu sangat dibutuhkan dalam hal ini. Baik dari pemerintah, pengusaha, developer, dan masyarakatnya sendiri.
 Peran pemerintah adalah bagaimana mengatur, mengawasi, dan menindak lanjuti peraturan dan undang-undang yang terkait dengan pembangunan infrastruktur dengan teliti dan bijak. Peran pengusaha adalah menyadari besarnya keuntungan yang akan didapat bila bisa membangun ekonomi kota dengan tetap bersahabat dengan alam, pentingnya penghijauan untuk masa depan kota dan warganya yang lebih baik. Peran developer adalah sebagai mesin pengerak pembangunan dan penatalaksana pembangunan yang taat pada peraturan, merencanakan membuat Green city serta sadar menjaga lingkungan hijau. Sedangkan peran masyarakat adalah mengawasi dan ikut menjaga lingkungan dan infrastruktur yang ada. Dengan kolaborasi peran serta tersebut, saya yakin bahwa Green Infrastructure akan terwujud hingga dapat menciptakan Green City.
Hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk dapat turut serta mewujudkan green infrastructure ini adalah dengan mempertahankan RTH pada kawasan tempat tinggal mereka, membuat atap vegetasi( menanam tanaman di atap sebagai penyerap energy matahari), restorasi daerah rawa, penanaman 1000 pohon pada kawasan lingkungan hidup, mengganti aspal dengan paving untuk jalan lingkungan, membuat kawasan hijau untuk jogging track maupun pedestrian ways. Dengan melakukanlangkah-langkah tersebut, diyakini bahwa kita bisa turut mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan sekitar kita.Selengkapnya di: http://greenvalues.cnt.org