Rabu, 22 September 2010

Figure Ground n Linkage


Figure ground merupakan teori yang digunakan untuk mengetahui tekstur dan pola tata ruang perkotaan serta digunakan untuk mengidentifikasi masalah keteraturan massa/ ruang perkotaan sesuai kaidah estetika. Cara kerja figure ground sebenarnya hanya memerlukan gambar eksisting massa bangunan yang ada di ruang perkotaan sehingga kita dapat melihat pola yang terbentuk dari serumpun massa bangunan yang ada. Teori figure ground terdapat dua komponen utama yaitu solid dan voids. Yang dimaksud solid adalah figure atau blok-blok dari massa bangunan, sedangkan voids adalah ground atau ruang luar yang terbentuk di antara blok-blok tersebut. Adapun manfaatnya yaitu membantu menangani masalah ketepatan (constancy) dan perubahan (change) dalam perancangan kota serta menentukan pedoman dasar dalam rancang kota yang konkret sesuai tekstur konteksnya.
Pada figure ground objek ruang kota yang dipakai yaitu di kawasan jalan bhayangkara kota Samarinda, dapat diidentifikasi bahwa kawasan tersebut memiliki pola figure ground heterogen karena rumpunan massa bangunan yang ada berbagai macam jenis bentuknya dan jaraknya jarang-jarang, dengan elemen solidnya yaitu blok yang mendefinisi sisi karena massa bangunan menumpuk pada sisi jalan, dan terus mengerumpun di sisi kanan dan kiri jalan, elemen voidsnya yaitu system tertutup yang sentral dikarenakan ruang terbuka nya cenderung terurai dengan akses satu jalur yang dijadikan sentral. Dengan pola tekstur kota diagramatis bisa diidentifikasi bahwa pola teksturnya aksial yang bercirikan tiap massa bangunan yang berseberangan jalan memiliki jarak yang sama atau seimbang. Sistem pola jalan pada gambar ini adalah sistem pola jalan tidak teratur. Bentuk jalan yang agak melengkung dan adanya perbedaan pola serta ukuran jalan menyebabkan ketidakteraturan jalan. Hal ini terjadi pula pada bentuk rumah yang tidak teratur antara satu dan lainnya yang disebabkan oleh faktor topografi eksistingnya.
Linkage Systems merupakan teori perkotaan yang mengkaji hubungan suatu tempat dengan yang lain sebagai suatu generator (pembangkit/penggerak) perkotaan. Teori ini memperhatikan dan menegaskan hubungan dan gerakan (dinamika) sebuah tata ruang perkotaan. Kesimpulannya teori ini mengaitkan objek satu dengan yang lainnya berdasar sifat kegunaan objek tersebut. Adapun dikenal 3 pendekatan linkage systems yaitu visual, structural, dan bentuk yang kolektif. Pada figure ground yang saya buat yang dikaitkan dengan kondisi asli eksistinganya, ketiga pendekatan tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis hubungan antar massa bangunan yang ada. Pada gambar tersebut bila digunakan pendekatan visual maka antar objek tersebut memiliki hubungan pengaitan yang bercirikan adanya kaitan antar objek satu dan yang lainnya pada kondisi eksistingnya, lalu bisa dilihat bahwa keterkaitan itu berbentuk koridor. Sedangkan  bila memakai pendekatan linkage system bentuk yang kolektif maka dapat diidentifikasi bahwa pada gambar tersebut termasuk pada tipe Compotisional form karena kaitan terhadap letak objek bersifat jarang dan terpencar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar