Rabu, 20 Mei 2009

Kanker Servix

Guys,, aku pengen sharing pengetahuanku about penyakit yang lagi meresahkan masyarakat akhir2 ini terutama kaum wanita..

Kalian pernah dengar Cervix Cancer ato Kanker Leher Rahim? Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan rahim sebelah atas dengan vagina.

N’ tau ga kalo Kanker serviks adalah kanker no 2 yang paling sering menyebabkan kematian pada perempuan di seluruh dunia.. Hmm.. mengerikan bukan?

Dan nyatanya Setiap tahunnya sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan di dunia menderita kanker serviks.Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda . Di Indonesia, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meningal dunia karena penyakit tersebut. Fakta! Kanker serviks hampir selalu disebabkan oleh virus HPV.

Dan apa kalian tau penyebab maupun gejala yang ditimbulkan oleh kanker ini?

Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear.1 Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut :

1. Pendarahan vagina yang tidak normal seperti :

2. Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular

3. Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya

4. Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul

5. Saat kita ingin kencing.. perut terasa sangat sakit,,

Cewek-cewek Wajib Tahu
Penyebab Kanker Servik yaitu;
• Hubungan seksual di usia muda, kurang dari 20 tahun
• Berganti-ganti pasangan seksual
• Kebersihan daerah kelamin kurang terjaga
• Menderita penyakit kronis tertentu
• Merokok
• Sering melahirkan anak dan jarak berdekatan
• Menderita infeksi daerah kelamin

Jadi, kalo udah tau penyebanya jangan dilakukan hal2 di atas tadi ya!!!

Pencegahan Kanker Cervix yaitu;
• Hindari melakukan hubungan seksual sebelum dewasa atau tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
• Setia kepada satu pasangan atau menghindari menikah lebih dari sekali
• Jaga kebersihan diri dengan mengganti celana dalam dua kali sehari, pagi dan sore sesudah mandi. Jika perlu, hindari mengenakan celana dalam saat tidur untuk mencegah kelembaban pada daerah genital
• Hindari mengenakan celana dan celana panjang berbahan yang tidak menyerap keringat sehingga membuat daerah genital lembab
• Hindari membasuh bagian dalam alat kelamin dengan sabun atau cairan antiseptik yang meragukan kegunaannya, karena bisa membunuh bakteri baik
• Menjaga gaya hidup sehat
• Lakukan tes pap smear jika sudah pernah melakukan hubungan seksual atau enam bulan-setahun sesudah menikah

Para ahli ginekologi menyarankan agar kita melakukan tes pap smear terhitung setahun setelah kita melakukan hubungan seksual.

Tempat Tes Pap Smear
• Rumah sakit
• Rumah bersalin
• Pusat atau klinik deteksi dini
• Praktek dokter spesialis kandungan
• Puskesmas
• Praktek dokter umum dan bidan yang memiliki peralatan pap smer
• Laboratorium kesehatan

Tapi untuk di lingkup kawasan Samarinda Tes Pap Smear baru bias di dapatkan di Rumah Sakit A.W Syahrani, R.S H. Darjad, n’ praktek dokter spesialis ginekologi terdekat harganya juga terjangkau hanya Rp 50.000,-.

Gua saranin buat kalian yang udah pernah melakukan hubungan seksual sebaiknya cepat memeriksakan diri ke dokter ato tes pap smear sebelum terlambat.

Belajarlah dari Mendiang Nita Tilana
Masih ingat Nita Tilana? Penyanyi dan presenter ini meninggal karena serangan ganas kanker mulut rahim atau serviks. Rasanya ngeri mendengar kakak Armand Maulana itu meninggal gara-gara kanker itu terlacak setelah stadium lanjut atau III B.
Kanker rahim ini rakus menggerogoti kesehatan Nita pada 1999. Itupun telah menjalar ke beberapa bagian tubuh. Sudah dua kali kaki Nita dioperasi, sementara tekanan tumor membuat ginjalnya sulit bekerja.


Tubuhnya tak lagi molek, dengan berat terus menyusut hingga 30 kg. Bahkan saat itu ia sudah tak mampu lagi berjalan. Dan maut juga sulit dicegah. Setelah sekian lama terbaring di rumah sakit, Nita menghembuskan nafas terakhir pada 10 Agustus 2000.
Secara medis, keterlambatan deteksi merupakan penyebab utama kematian Nita. Termasuk perempuan lagi yang senasib dengannya. Penyakit ini hamper tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Ketika perempuan curiga munculnya keputihan, bau, perdarahan, atau nyeri panggul, justru yang terjadi mereka telah terlambat. Kanker telah memasuki stadium lanjut. Jika demikian, dokter pun akan angkat tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar